Langsung ke konten utama

Teori Tata Surya


1. Teori Kabut (Kant) 


Tatasurya bearasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis tinggi. Konsentrasi tersebut disebut inti, yang besar terdapat ditengah sedangkan ukuran kecil terdapat disekitar inti. Karena adanya proses pendinginan, ukuran kecil menjadi planet dan yang besar pada inti menjadi matahari

2. Teori Planetesimal (Forest Ray Moulton Thomas Chamberlin)


Pada mulanya terdapat Matahari.Pada suatu ketika melintas bintang lain yan membuat ledakan-ledakan akibat gaya tarikmenarik, gas hasil ledakan mengembun dan membeku menjadi Planetesiamal. Bahan-bahan tersebut akan bergabung membentuk planet-palanet.

3. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jefreys)


Planet terbentuk karena adanya bagian dari Matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gaya gravitasi bintang yang melintas. Bagian yang terlepas itu membentuk seperti cerutu panjang yang terus berputar mengelilingi Matahari sehingga ama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

4. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)


Pada awalnya Matahari merupakan bintang kembar yang saling mengelilingi. Pada suatu masa melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar. Akibatnya, bintang tersebut hancur menjadi bagain-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur,yaitu Matahari.

5. Teori Awan Debu ( Weizsaeker dan Kuiper)


Pada awalnya Matahri dan debu dan pringan gas disekelilingnya berputar cepat. Partikel debu yang keras saling berbenturan , melekat dan memadat menjadi bintang tungal, yaitu Matahari.

6. Teori Kondensasi (Kuiper)

Alam semsta terdiri atas bintang-bintang, dua pusat yang memadat berkembnagn dalam suat awan antar bintang dari gas hydrogen. Pusat yang satu lebih besar dari pusat yang lain lemudian memadat menjadi bintang yang tumnggal, yaitu Matahari. 

Sumber Gambar: Penerbit Platinum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Iklim Indonesia

Indonesia memiliki karakteristik iklim tropis secara umum. Namun secara spesifik setiap wilayah di Indonesia memiliki karakteristk iklim yang berbeda. Indonesia di bagi menjadi tiga tipe iklim yaitu: 1. Region A: region monsoon tengara/Australian monsoon 2. Region B: region semi-monsoon/NE Passat monsoon 3. Region C :region anti-monsoon/Indonesian throughflow Region atau daerah A, pola curah hujannya berbentuk huruf U ( paling kiri), sedang pola Region B, pola curah hujannya berbentuk huruf M ( tengah) dengan dua puncak curah hujan.Sedangkan pola Region C berbentuk huruf U terbalik ( kanan) atau berkebalikan dengan Region A. Garis merah merupakan curah hujan dalam milimeter sedangkan garis hitam merupakan deviasinya.   Gambaran lain dari pola curah hujan di Indnesia Region A:Type monsoon Region B:Type ekuatorial Region C : Type lokal

Pantai Parangtritis Yogyakarta, Wisata Pantai Yang Penuh Pengan Mitos

Objek Wisata Pantai Parangtritis Pantai Parangtritis merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang cukup populer di Yogyakarta selain kawasan objek wisata pantai lainnya seperti pantai Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Panorama Pantai Parangtritis yang terkenal dengan ombaknya yang besar menjadi ciri khas dari pantai ini, selain itu ada dua hal yang membuat Pantai Parangtritis ramai dibicarakan yaitu indahnya pemandangan sekitar Pantai saat terbenamnya matahari saat senja tiba dan adanya tentang mitos Nyai Roro Kidul , banyak orang percaya Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Nyai Roro Kidul yang menguasai laut selatan. Selain itu , Kawasan Objek Wisata Pantai Parangtritis Yogyakarta ini juga terkenal dengan bukit-bukit pasirnya atau biasa disebut dengan gumuk. Biasanya pada musim kemarau angin bertiup lebih kencang, dan ombaknya rata-rata  setinggi mencapai dua sampai tiga meter. Sebagai kawasan wisata pantai yang cukup terkenal, Pantai Parangtritis dikelol