Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Pantai Sepanjang Gunungkidul, Pantai Kuta-nya Yogyakarta

Obyek Wisata Pantai Sepanjang Gunungkidul - Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta memang terkenal dengan wisata pantainya yang eksotis dan masih alami, salah satunya adalah Pantai Sepanjang yang berada di Desa Kemadang, Kecamatan  Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Wisata pantai yang masih tergolong baru ini memiliki garis pantai yang panjang diantara pantai-pantai yang ada di wilayah kabupaten Gunungkidul dengan menawawarkan keindahan alam dengan hamparan pasir putih yang bersih disepanjang pantai, banyak orang menyebutnya Pantai Kutanya Yogyakarta . Wisata pantai Sepanjang tidak menawarkan hal-hal yang modern seperti adanya café-café ataupun cottage mewah, tetapi di pantai ini menawarkan kedekatan terhadap alam, hal ini terlihat tidak adanya bangunan permanen yang berdiri di pinggir pantai, yang terlihat hanyalah beberapa gubuk yang ditinggali oleh masyarakat sekitar. Di Obyek Wisata Pantai Sepanjang anda juga masih bisa menemui berbagai jenis binatang laut dan ker

KESULTANAN SAMUDRA PASAI

      Kerajaan Samudera Pasai merupakan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didiriakn oleh Malik Al Saleh. Sebelum menganut agama Islam, ia bernama Marah Sile atau Marah Selu yang merupakan Putra dari Marah Gajah, bangsawan dari Persia. Setelah Sultan Malik Al Saleh wafat, Pada tahun 1326 Sultan Mahmud juga wafat. Selanjutnya pemerintahan kerajaan Islam Samudra pasai dipimpin oleh Sultan Ahmad yang bergelar Sultan Malik Al Tahir. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad, kerajaan Samudra Pasai mendapat kunjungan Ibnu Batuta, utusan Sultan Delhi. Ibnu Batuta menceritakan bahwa Samudra Pasai merupakan bandar utama pelabuhan yang sangat penting. Karena di pelabuhan ini menjadi tempat bongkar muat barang-barang dagangan yang dibawa oleh para pedagang dari dalam dan luar negeri (India dan Cina). Sultan Muhammad Malik At Thahir yang juga wafat kemudian digantikan oleh Sultan Muhammad Malik Al Zahir. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran. Adik

Pantai Bandengan Jepara, Wisata Pantai Dengan Pesona Yang Mengagumkan

Pantai Bandengan Jepara  Merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang   terletak di utara Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai yang berada di pesisir utara Jawa ini merupakan obyek wisata yang memiliki panorama alam yang cukup mengagumkan dengan pasir putihnya yang membentang luas serta ombaknya yang relatif tenang.  Pantai Bandengan atau juga dikenal dengan pantai Tirta Samudera ini merupakan obyek Wisata unggulan kota Jepara, setiap musim liburan tiba, pantai ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun wisatawan manca negara. Di Kawasan Objek Wisata Pantai Bandengan Jepara, anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang begitu mengagumkan dengan hamparan pasir putihnya yang membentang luas dipadukan dengan rimbunnya pepohonan pandan atau pohon perdu di sepanjang pesisir Pantai Bandengan . Pantai ini memiliki struktur pantai yang landai dan airnya yang jernih dan bersih yang tidak kalah menarik dengan pantai yang terdapat di Pulau Bali. Kondisi omba

KESULTANAN ACEH

Kesultanan Aceh sebagai salah satu kerajaan Islam, didirikan oleh Muzaffar Syah pada abad ke 15 M, tetapi menjadi kesultanan penuh setelah diperintah oleh Ali Mughayat. Ia berhasil menggabungkan dua kesultanan Lamuri dengan Aceh Dar al-Kama'l menjadi kesultanan Aceh. Pada waktu pemerintahan Sultan Alaudddin Ridyat Syah, Aceh mengalami kejayaan karena menjadi pelabuhan dagang bagi pedagang rempah-rempah. Para pedagang Muslim dari mancanegara dan Nusantara enggan berdagang di Malaka setelah dikuasai Portugis. Karena majunya perdagangan menjadikan Aceh dapat membangun armada angkatan laut yang sangat kuat. Hubungan diplomatik juga dilakukan dengan kesultanan Ottomon Turki yang saat itu merupakan pemegang kekuasaan Islam tertinggi. Kejayaan Aceh mencapai puncaknya pada waktu pemerintahan Sulatan Iskandar Muda (1607-1636). Kekuasaan Aceh meliputi Johor, Pahang, Perlak, Kedah, dan Pantai Barat Sumatera seperti Tiku, Pariaman, dan Bengkulu. Sultan Iskandar Muda juga mencoba merebut Mal

KESULTANAN MALAKA

Perang di Malaka Salah satu Kerajaan terpenting di Nusantara pada abad ke 15 M adalah Kesultanan Malaka. Didirikan oleh Parameswara, seorang Pangeran beragama Hindu dari Palembang. Malaka yang tadinya hanya sebuah desa nelayan kecil dan sederhana berhasil dibangun dan berkembang menjadi bandar serta pusat perdangan yang sangat penting dijalur perdagangan dan pelayaran yang melintasi Malaka. Tahun 1414 Parameswara masuk Islam dan bergelar Sultan Iskandar Syah. Karena Malaka diperintah penguasa Muslim, menjadikan pedagang Muslim dari Arab, India dan daerah lain mulai berdagang dengan Malaka, semakin banyak yang datang dan semakin ramailah bandar perdagangan di Malaka ini. Sultan Iskandar Syah Malaka menjadi sangat mahsyur dan makmur, terutama pada waktu diperintah oleh Sultan Mansyur Syah. Wilayahnya bertambah luas setelah menaklukkan Pahang, Kedah, Trengganu, dan beberapa daerah di Sumatera. Penaklukan daerah-daerah itu disertai dengan penyebaran agama Islam, sehingga daerah Aceh,